[GAME] Far Cry 4 - Selamat Datang Di Kyrat, Sampai Jumpa Produktivitas

12.30 0 Comments


Bagi sebagian orang, FPS merupakan sebuah genre video game yang sudah cukup menjenuhkan. Pemandangan yang kamu lihat dalam game bergenre tersebut biasanya tidak lebih dari kamu yang membunuh semua musuh yang terlihat di layar kaca. Seri terbaru dari Far Cry yaitu Far Cry 4 juga sebenarnya menganut genre yang sama, namun satu hal yang harus diperhatikan: ini adalah Far Cry, bukan sembarangan FPS.

Namaste

Seri Far Cry telah terkenal dengan konsepnya yang memadukan aksi tembak-menembak dengan keganasan alam liar. Dua hal yang memiliki sifat yang kurang lebih sama ini terasa cukup menarik bila dipadukan dengan cara yang tepat. Entah mengapa keganasan dan keindahan alam terasa sangat harmonis jika digabungkan dengan suara muntahan peluru dan karakter manusia yang setengah gila. Far Cry 4 masih membawa konsep yang sama mulai dari alam liar dan persenjataan, namun kali ini dengan perbedaan lokasi serta penambahan di sana-sini.

Berperan sebagai Ajay Ghale, kamu akan melakukan sebuah misi pribadi yaitu meletakkan abu mendiang ibumu di tempat kelahirannya yaitu Kyrat. Sayangnya, misi sederhana itu berubah menjadi bencana setelah dirimu terlibat dalam pertikaian antara Golden Path, pejuang dari tanah Kyrat dengan Pagan Min, seorang tiran yang menguasai Kyrat.

Secara keseluruhan, sebenarnya Far Cry 4 menawarkan cerita yang cukup sederhana dan seharusnya mudah dimengerti. Sayangnya, banyaknya side quest yang mengalihkan perhatian serta plot utama yang diceritakan dengan cara yang kurang jelas membuat cerita dalam game ini malah kadang terasa membingungkan. Tetapi, layaknya seri Far Cry sejak dulu, saya rasa cerita bukanlah hal yang dipentingkan untuk game buatan Ubisoft ini.

Far Cry 3,5

Far Cry 4 bisa saya bilang sebagai Far Cry 3,5. Meskipun ada embel-embel angka empat dalam judul game ini, saya masih tetap bisa merasakan bahwa game ini tidak lebih dari versi upgrade dari bagian visual dan beberapa mekanisme gameplay. Selain dari semua itu, tidak ada yang benar-benar berbeda antara Far Cry 3 dengan Far Cry 4.

Kamu masih mendapatkan sebuah pengalaman FPS yang sangat solid dilengkapi dengan elemen sandbox yang sangat luas dan diimplementasikan dengan baik. Karakteristik setiap senjata terasa berbeda dan persenjataan yang cukup beragam membuat tembak-menembak tidak begitu membosankan. Dinamisnya medan yang ada dalam game ini membuat tembak-menembak tidak terasa linear dan saya rasa itu adalah hal yang menjadi standar game shooter masa kini. Mungkin kedua hal tadi tedengar baik, tetapi sekali lagi saya tidak menemukan inovasi yang berbeda dari Far Cry 3.

Kamu juga bisa menggunakan pendekatan secara stealth ketimbang maju menjadi jagoan tahan peluru. Secara tidak mengejutkan, pengalaman stealth di Far Cry 4 terasa sangat menyenangkan. Rasanya memuaskan sekali untuk bisa membebaskan sebuah markas dari genggaman musuh dengan cara menyusup seperti hantu dan menghabisi seluruh penjaga satu per satu. Tentunya melakukan stealth bukan tanpa imbalan. Kamu akan mendapatkan XP yang jauh lebih besar dibanding kamu membabi buta di sarang musuh.

Oh iya, menambahkan soal pembebasan markas, fitur untuk mengulang kegiatan pembebasan markas tersebut kini dihadirkan dalam Far Cry 4 dan dilengkapi dengan leaderboard. Dengan demikian kamu tidak akan merasa cepat bosan karena kamu bisa mengulangi pembebasan markas sambil beradu waktu dengan pemain di seluruh dunia.
XP di sini berguna untuk membeli berbagai macam kemampuan. Banyak kemampuan yang pernah kamu lihat dalam Far Cry 3 juga masih bisa kamu temui dalam Far Cry 4. Sedikit mengecewakan, namun setidaknya kita bisa naik gajah. Ya! Naik gajah sambil menembaki dan menginjak-injak musuh yang menghadang mungkin sebuah hiburan jenis baru yang belum pernah ditemukan manusia sebelumnya.

Persenjataan juga masih bisa kamu atur bagian-bagian serta aksesorisnya demi memperkuat senjata yang kamu punya. Memang, pengaturan yang disediakan tidaklah terlalu mendalam, namun melihat senjata yang ada dalam game ini dipasangi berbagai aksesoris tertentu rasanya sangat menyenangkan.

Side Quest, Di Mana-Mana Side Quest

Petualangan kamu di pegunungan Kyrat juga masih dipenuhi dengan side quest yang akan sangat menyita waktu permainanmu. Permainan yang seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 15 jam (atau 15 menit ;) ) kini membengkak hingga 40 jam. Tapi itu bukanlah hal yang buruk karena side quest dalam Far Cry 4 cukup menghibur dan memberikan imbalan yang berguna demi kelangsungan permainan. Sisi buruknya, mungkin waktu kamu untuk bekerja atau belajar akan berkurang drastis begitu menyentuh FPS buatan Ubisoft ini.

Kamu bisa menerima side quest seperti memburu hewan, membunuh target tertentu, ikut dalam tantangan balapan, dan lain sebagainya. Side quest di sini selalu memberikan imbalan yang sangat menyenangkan seperti uang yang bisa digunakan untuk membeli senjata dan perlengkapan. Selain itu, menara yang biasa ada dalam Far Cry 3, kembali hadir sebagai mini-puzzle untuk menyingkap kabut di peta layaknya proses synchronization dalam Assassin’s Creed dan sekaligus memberikan kamu akses untuk memperoleh senjata secara gratis.

Kesimpulan

Far Cry 4 merupakan sebuah pengembangan dari Far Cry 3 yang bisa dibilang cukup positif. Dengan gameplay yang baik serta side quest bermakna yang tetap seru untuk dilakukan, saya rasa Far Cry 4 merupakan salah satu iterasi terbaik dari seri Far Cry. Hanya saja, Far Cry 4 lebih terasa sebagai expansion pack besar dari Far Cry 3 ketimbang sebuah game baru. Kurangnya inovasi mungkin akan membuat pemain seri Far Cry agak kecewa, namun bagi pemain pertama seri Far Cry, Far Cry 4 adalah pilihan seri Far Cry yang sangat tepat untuk dimainkan (jika kamu sedang benar-benar senggang).

 Source: id.gamesinasia.com

Unknown

Some say he’s a programmer, others say he’s more of a humorist. The real he’s a Student in MAN 3 KEDIRI.

0 komentar: